Daftar Isi:
  • Kriopreservasi adalah teknik penyimpanan sel hewan, tumbuhan ataupun materi genetika lain (semen, oosit bahkan embrio) pada suhu yang sangat rendah (- 196° C) dalam jangka waktu yang lama. Kriopreservasi umumnya dilakukan dengan metode vitrifikasi karena mudah dan sederhana. Ikan Lele Mutiara dijadikan sebagai objek penelitian kriopreservasi embrio. Penggunaan embrio fase blastula dikarenakan pada tahap embrionik ini memiliki lapisan chorion yang sifat permeabilitasnya tinggi, sehingga dapat mudah ditembus oleh krioprotektan yang merupakan faktor penting keberhasilan proses kriopreservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian krioprotektan intraseluler Propanediol dan Etilen Glikol terhadap viabilitas embrio Ikan Lele Mutiara. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai pengetahuan mengenai jenis dan konsentrasi krioprotektan intraseluler yang tepat untuk kriopreservasi embrio fase blastula. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, faktornya yaitu konsentrasi krioprotektan intraseluler terhadap viabilitas embrio. Analisis data dilakukan dengan menggunakan ANOVA dan diuji lanjut dengan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilisasi Ikan Lele Mutiara termasuk baik yaitu 76,66 ± 5,00. Pemberian krioprotektan intraseluler terhadap viabilitas embrio memiliki hasil diantaranya, Propanediol 10% 75,55 ± 5,09; Propanediol 20% 78,88 ± 3,85; Propanediol 30% 71,10 ± 5,09; Etilen Glikol 10% 65,55 ± 5,09; Etilen Glikol 20% 65,55 ± 5,09; dan Etilen Glikol 30% 61,11 ± 1,92. Data viabilitas embrio Ikan Lele Mutiara setelah kriopreservasi menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (p>0,05) antar perlakuan, akan tetapi Propanediol lebih efektif dalam mempertahankan viabilitas daripada Etilen Glikol.