Daftar Isi:
  • Ikan bawal air tawar merupakan salah satu komoditas air tawar dengan nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidayakan.Dalam kegiatan budidaya ikan salah satu faktor yang mempunyai peran penting adalah pakan dan dapat menghabiskan total biaya produksi sekitar 60-70%.Oleh karena itu, pakan harus diberikansecara efektif dan efesien agar dapat dimanfaatkan baik oleh tubuh ikan dan dapat menekan biaya produksi dengan pemberian feed additive.Probiotik dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik yang aman dan efektif sebagai bahan feed additive.Efek probiotik yang diberikan pada pakan dapat ditingkatkan dengan pemberian ekstrak daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor, probiotik L. acidophilus, dan interaksi antara ekstrak daun kelor dan probiotik L. acidophilus pada pakan komersil terhadap penurunan kandungan lemak kasar dan retensi lemak ikan bawal air tawar.Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 3×3 perlakuan. Perlakuan terdiri dari 3 dosis ekstrak daun kelor yang berbeda yaitu A0 (0%), A1 (1%), A2 (2%), dan 3 dosis probiotik L. acidophilus berbeda yaitu B0 (0%), B1 (1%), B2 (2%). Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 kali ulangan. Parameter utama yang diamati adalah kandungan lemak kasar dan retensi lemak. Analisis data menggunakan Analyze of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan (p>0,05), sedangkan pemberian probiotik L.acidophilusdan interaksi kombinasi keduanya pada dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan (p<0,05) terhadap kandungan lemak kasar dan retensi lemak ikan bawal air tawar. Kemudian interaksi terbaik terdapat pada pemberian kombinasi ekstrak daun kelor 0% dan probiotik L.acidophilus 1% (A0B1) pada pakan komersil denganmenghasilkan kandungan lemak kasar 1,49%dan retensi lemak 5,70%, serta pada dosis A1B1 yang menghasilkan kandungan lemak kasar sebesar 1,62% dan retensi lemak sebesar 7,49%.