Analisis Kuadran Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di Kota Surabaya
Daftar Isi:
- Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengalami aging population, yaitu penduduk usia lanjut jumahnya lebih dari 7% total penduduk. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup lansia sudah dilaksanakan melalui program BKL perlu mendapatkan perhatian. Indikator keberhasilan program BKL yang ada hanyalah jumlah kelompok BKL yang dibentuk dan jumlah kegiatan yang dilakukan tanpa adanya spesifikasi kegiatan apa yang dilaksanakan dan juga kelompok mana yang melaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis data sekunder untuk melihat hasil penelitian tentang keaktifan kelompok BKL tingkat kecamatan di Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain observasional serta menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah sub PPKBD merupakan variabel yang memiliki hubungan atau yang signifikan dengan variabel keaktifan kelompok BKL kecamatan, karena keberhasilan BKL sangat ditentukan oleh peran serta lembaga masyarakat paling bawah. Sedangkan variabel lainnya, yaitu: luas wilayah kecamatan, jumlah PLKB, jumlah PLKB yang dilatih, jumlah kader BKL, jumlah kader BKL yang dilatih, rasio PLKB, tingkat pendidikan penduduk, dan jumlah PPKBD menunjukan hasil yang tidak signifikan sehingga tidak memiliki hubungan dengan keaktifan kelompok BKL. Analisis kuadran yang dilakukan terhadap variabel jumlah sub PPKBD dan keaktifan kelompok BKL menunjukkan hasil terdapat 16 kecamatan yang berada di Kuadran I, 3 kecamatan di Kuadran II, 9 kecamatan di Kuadran III, dan 3 kecamatan di Kuadran IV. Kesimpulan yang diperoleh adalah peran dari sub PPKBD sangat penting bagi terlaksananya program BKL. Saran yang diberikan berupa brainstorming dengan PLKB, bagi kecamatan di Kuadran I untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sub PPKBD, Kuadran II meningkatkan kualitas sub PPKBD, Kuadran III mencari variabel lain yang lebih berhubungan, Kuadran IV merelokasi SDM sub PPKBD, dan melakukan pemetaan kegiatan dan kelompok BKL agar dapat melihat lebih jelas keaktifan masing-masing kelompok