Optimasi Ekstrak Kitosan Cangkang Kerang Kampak (Atrina pectinata) dengan Peningkatan Konsentrasi HCl (Asam Klorida) Pada Proses Demineralisasi
Daftar Isi:
- Kitosan merupakan senyawa organik turunan dari kitin, senyawa golongan karbohidrat dari biomaterial kitin yang dihasilkan dari limbah laut salah satunya kerang kampak (Atrina pectinata). Khitin diisolasi melalui dua tahapan reaksi yaitu, demineralisasi dan deproteinisasi. Khitin yang diperoleh disintesis menjadi kitosan dengan cara merubah gugus asetamida (–NHCOCH3) pada kitin menjadi gugus amina (–NH2). Reaksi penghilangan gugus asetil pada kitin disebut transformasi kitin menjadi kitosan. Demineralisasi merupakan roses pemisahan mineral dari kitin menggunakan asam kuat HCl sebagai pelarutnya. Faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas tahap demineralisasi yaitu suhu, waktu dan konsentrasi pelarut yang digunakan (Hastuti, 2015). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi terbaik pada proses demineralisasi terhadap penurunan kadar abu kitosan cangkang kerang kampak (Atrina pectinata). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yang didasarkan pada peningkatan konsentrasi pelarut yang digunakan dalam tahap demineralisasi, yaitu P0 (HCl 1N) P1 (HCl 1,25N), P2 (HCl 2,25N) dengan enam ulangan dan dilaksanakan selama tiga bulan. Parameter yang diamati antara lain nilai rendemen, nilai derajat deasetilasi, dan kadar abu. Analisa data memakai Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji lanjut jarak berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi HCl pada proses demineralisasi memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap nilai kadar abu, nilai derajat deasetil, serta rendemen kitosan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa perlakuan HCl 2,25N merupakan perlakuan yang terbaik.