Daftar Isi:
  • Penyelenggaraan makanan pasien berfokus untuk membantu pasien dalam mendukung proses penyembuhan selama di rumah sakit, memperpendek hari rawat pasien dan memberikan pengetahuan terkait diet yang sesuai dengan kondisi penyakitnya. Penerapan higiene dan sanitasi makanan dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek bahan makanan, orang, tempat dan peralatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek higiene dan sanitasi pada makanan di Instalasi Gizi RSU Haji Surabaya Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional. Variabel pada penelitian ini adalah higiene tenaga penjamah makanan sebanyak 22 orang, sanitasi tempat pengolahan makanan (dapur), sanitasi peralatan, sanitasi makanan dan kualitas makanan jadi sebanyak 6 sampel makanan. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, pengisian kuesioner, dan pengujian laboratorium. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek higiene penjamah makanan telah dikategorikan baik dengan total hasil rata-rata sebesar 94,6%, sanitasi tempat pengolahan makanan telah dikategorikan baik untuk sanitasi sarana fisik dengan total hasil rata-rata sebesar 96% dan fasilitas sanitasi dengan total hasil rata-rata sebesar 94%, sanitasi peralatan telah dikategorikan baik dengan total hasil ratarata sebesar 100 %, sanitasi makanan telah dikategorikan baik dengan total hasil rata-rata sebesar 98% dan kualitas makanan jadi secara mikrobiologi diketahui dari 6 sampel makanan jadi di hanya terdapat 1 sampel makanan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dikarenakan mengandung positif E.coli yaitu makanan cair. Kesimpulan penelitian ini adalah Instalasi Gizi RSU Haji Surabaya telah memenuhi aspek higiene dan sanitasi pada makanan dengan kategori baik. Namun, masih terdapat makanan jadi yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk meningkatkan higiene dan sanitasi serta kualitas makanan dapat dilakukan dengan pengawasan terhadap proses penyelenggaraan makanan baik terhadap tenaga penjamah makanan maupun pemeriksaan parameter mikrobiologi meliputi sampel bahan pangan yang mengandung protein tinggi, pangan siap saji, air bersih, alat pangan dan alat masak.