Daftar Isi:
  • Merokok memiliki dampak negatif yang membahayakan kesehatan bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Maka dari itu, perlu adanya penerapan peraturan dan perundangan KTR untuk dapat menurunkan proporsi perokok setiap hari. Dari hasil survei awal yang telah dilakukan, didapatkan respon masyarakat yang menyatakan tidak setuju terhadap adanya Perda Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 tentang KTR di Surabaya. Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisis policy acceptability Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok pada masyarakat di Kota Surabaya usia (12-65 tahun). Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode observasional dengan pendekatan yang bersifat kuantitatif. Rancang bangun penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dan menggunakan metode accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa sebagian besar responden yang melakukan policy acceptability adalah responden dengan tingkat general beliefs dan policy specific beliefs yang tinggi (96,7%). Sedangkan sebagian besar responden yang tidak melakukan policy acceptability adalah responden dengan tingkat general beliefs dan policy specific beliefs yang rendah (58,3%). Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan sebagian besar responden melakukan policy acceptability Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 tentang KTR. Sebaiknya bagi Pemerintah Daerah Kota Surabaya, untuk terus melakukan sosialisasi mengenai masalah merokok dan Perda Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 tentang KTR, serta melakukan program gerakan serentak warga kampung tanpa asap rokok, sehingga diharapkan policy acceptability dapat meningkat secara maksimal.