Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau(Camellia Sinensis) Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus) Yang Diberi 2,3,7,8-Tetrachlorodibenzo-P-Dioxin
Daftar Isi:
- 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioxin (TCDD) adalah senyawa dioksin yang memiliki toksisitas tinggi. Sumber TCDD di Indonesia berasal dari pembangkitan tenaga, industri dan pembakaran yang tak terkendali. TCDD bersifat stabil dan larut dalam lemak sehingga dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh, serta konsentrasinya berlipat di jenjang yang lebih tinggi pada rantai makanan. Zat ini terbukti bersifat toksik dengan meningkatkan produksi radikal bebas hingga mencapai kondisi stress oksidatif pada sistem reproduksi dan menyebabkan penurunan pada kualitas spermatozoa. Zat yang dapat mencegah kerusakan oksidatif pada tubuh adalah antioksidan, teh hijau dikenal sebagai sumber antioksidan potensial yang bermanfaat untuk kesehatan. Teh hijau memiliki mekanisme antioksidan yang beragam untuk memutus rantai pembentukan radikal bebas dalam sistem reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pemberian ekstrak teh hijau berbagai dosis untuk memperbaiki kualitas spermatozoa yang dipapar TCDD.Hewan coba yang dipakai dalam penelitian ini adalah mencit jantan dengan rata-rata berat badan 20 g yang terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 5 ekor mencit dalam setiap kelompok, yaitu : K(-), K(+) dengan paparan TCDD single dose 7 μg/kgBB dan EGCG 8 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan dengan paparan TCDD single dose 7 μg/kgBB dan pemberian ekstrak teh hijau masing-masing sebesar 7 mg/kgBB (P1), 14 mg/kgBB (P2), serta 28 mg/kgBB (P3).