Pengaruh Pemberian Feed Additive Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.)Terhadap Konversi Pakan Dan Kecernaan Bahan Organik Pada Kelinci Jantan Yang Terpapar Heat Stress
Daftar Isi:
- Ternak kelinci mengalami peningkatan pada tahun 2016 dibandingakan pada tahun 2015 yaitu 8,93% sebesar 1,2 juta ekor. Produksi daging kelinci juga mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebanyak 16,86%. Kandungan protein yang terdapat dalam daging kelinci sebesar 21% lebih tinggi dari daging lainnya seperti daging domba, babi dan ayam, sedangkan untuk kandungan lemak dan kolesterol daging kelinci lebih rendah dibandingkan dengan jenis daging ternak lainnya. Peningkatan produktivitas ternak dapat dilihat dari beberapa hal antara lain pertambahan berat badan, sedangkan efisiensi pakan dapat dilihat dari konsumsi pakan, konversi pakan dan kecernaan. Kondisi optimal saluran pencernaan dalam efisiensi pakan dilihat dari terserap dan tercernanya zat makanan dalam pakan, salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi konsumsi pakan yaitu faktor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya heat stress. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres pada ternak dengan penambahan jenis pakan berupa feed additive. Feed additive adalah bahan yang tidak termasuk zat makanan yang ditambahkan dengan jumlah sedikit. Penambahan feed additive dalam pakan merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan penampilan produksi ternak. Salah satu upaya yang dapat berikan adalah feed additive alami berupa kayu secang. Kayu secang mempunyai kandungan kimia seperti asam galat, resin, resorsin, brazilin, d-α-phellandrene, oscimene, dan minyak atsiri. Senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak kayu secang antara lain alkaloid, flavonoid, dan saponin yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian feed additive ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap konversi pakan dan kecernaan bahan organik pada kelinci jantan yang terpapar heat stress.