Daftar Isi:
  • Kelinci merupakan salah satu komoditas ternak yang mudah berkembangbiak, memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi dan pemeliharaan yang relatif mudah. Kelinci memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi dan masa panen yang sangat singkat. Masa panen yang singkat ini dipengaruhi oleh umur, bangsa, jenis kelamin, bobot sapih, pakan dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi reproduksi antara lain kecepatan angin, suhu, kelembaban dan cahaya matahari yang berkontribusi besar terhadap stres panas.Salah satu akibat dari stres panas pada kelinci jantan yaitu penurunan kualitas dan kuantitas pada spermatozoa. Kondisi tersebut dapat diminimalkan dengan penambahan senyawa antioksidan dari bahan alami atau tumbuhan. Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu tumbuhan obat tradisional yang sudah lama dimanfaatkan di Indonesia. Kayu secang mempunyai variasi sifat medisinal yaitu sebagai antiinflamasi, antiproliferasi, antikoagulan, antivirus, imunostimulan, anti mikroba dan antioksidan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap motilitas, viabilitas, membran plasma utuh dan abnormalitas spermatozoa kelinci yang terpapar stres panas. Perlakuan K (-) kelompok kontrol negatif tanpa paparan stres panas tanpa diberi ekstrak kayu secang, K (+) kelompok kontrol positif dengan paparan panas suhu 30°C tanpa diberi ekstrak kayu secang, P1 kelompok perlakuan dengan paparan panas suhu 30°C dan diberi ekstrak kayu secang 100 mg/kg pakan, P2 kelompok perlakuan dengan paparan panas suhu 30°C dan diberi ekstrak kayu secang 300 mg/kg pakan.Perlakuan selama 28 hari dan pada hari ke 29 semen kelinci diambil menggunakan metode stripping cauda epididimis