Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan penggambaran dari kekerasan emosional oleh Ibu Asuh terhadap anak dalam film animasi Tangled. Signifikansi dari penelitian ini terletak pada jarangnya pembahasan mengenai kekerasan emosional dalam studi kekerasan terhadap anak. Hal ini dikarenakan pendefinisiannya yang sulit dilakukan serta dampak dari kekerasan emosional yang tidak kasat mata. Sayangnya, kekerasan terhadap anak berada dalam kondisi yang mendukung tindakan tersebut karena adanya anggapan bahwa orang tua memiliki kuasa terhadap anak. Film Tangled dipilih sebagai objek penelitian karena film ini memberikan gambaran yang cukup akurat mengenai kekerasan emosional terhadap anak. Selain itu, menjadi menarik bahwa topik tentang kekerasan emosional terhadap anak justru dihadirkan melalui film animasi yang ditujukan kepada anakanak. Penelitian dijalankan dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes untuk menganalisis adegan dan dialog pada film tersebut. Barthes menggunakan dua level signifikansi makna dalam semiotikanya hingga akhirnya ditemukan mitos dari tanda-tanda tersebut. Peneliti juga menggunakan kajian psikologi mengenai kekerasan emosional pada anak untuk membantu peneliti melakukan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat mitos mengenai keberadaan ibu asuh yang cenderung melakukan kekerasan kepada anak. Mitos lainnya adalah bahwa terdapat ketimpangan kuasa dan posisi antara orang tua dan anak yang dapat menyebabkan tindak kekerasan. Terdapat tiga tindak kekerasan emosional yang ditemukan, diantaranya adalah spurning, terorisasi, isolasi dan eksploitasi. Dampak yang ditemukan dari tindak kekerasan emosional tersebut berupa trauma yang kemudian mempengaruhi kesehatan mental Rapunzel seperti gangguan kecemasan dan rendahnya kepercayaan diri Rapunzel.