Daftar Isi:
  • Pada tahun 2016 – 2018, masih ditemukan peningkatan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) serta adanya desa non Universal Coverage Immunization (UCI). Oleh karena itu perlu diadakan penelitian mengenai hambatan yang menyebabkan ketidaktercapaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) dan UCI. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara hambatan imunisasi berdasarkan persepsi ibu dengan status imunisasi dasar lengkap bayi pada baduta di wilayah desa/kelurahan non UCI di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan rancang bangun cross-sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Survei Baseline Data Masalah Imunisasi Dasar Lengkap pada Kelurahan Non UCI di Kota Surabaya Tahun 2017. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain hambatan rasa takut ibu pada efek simpang pasca imunisasi, hambatan keyakinan/kebudayaan, hambatan kesibukan ibu, hambatan kondisi kesehatan anak, hambatan jarak dari rumah ibu menuju tempat imunisasi, hambatan ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan, hambatan dukungan keluarga, hambatan pelayanan petugas imunisasi, hambatan waktu tunggu, dan missed opportunity. Hasil penelitian menunjukkan variabel hambatan imunisasi berdasarkan persepsi ibu yang berhubungan terhadap status IDL adalah hambatan rasa takut ibu pada efek simpang imunisasi, hambatan keyakinan/kebudayaan, hambatan kesibukan ibu, hambatan kondisi kesehatan anak, dan hambatan dukungan keluarga Sementara itu, variabel hambatan imunisasi berdasarkan persepsi ibu yang berpengaruh terhadap status IDL adalah hambatan rasa takut ibu pada efek simpang imunisasi, hambatan keyakinan/kebudayaan, hambatan kesibukan ibu, dan hambatan kondisi kesehatan anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel hambatan imunisasi berdasarkan persepsi ibu yang paling berpengaruh terhadap status IDL adalah hambatan rasa takut ibu pada efek simpang imunisasi dengan OR sebesar 10,139 pada 95% CI (4,063 – 25,302). Oleh karena itu saran yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi oleh tenaga kesehatan berkolaborasi dengan tokoh agama/masyarakat kepada para ibu terkait manfaat imunisasi, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dan kontraindikasi imunisasi. Selain itu perlu dilakukan kegiatan sweeping secara rutin.