Kerjasama Menangani Terorisme Multinasional Boko Haram: Studi Kasus Nigeria Dengan Chad Tahun 2015-2018
Daftar Isi:
- Aktivitas Boko Haram pada awalnya hanya terbatas di kawasan Nigeria sebelah utara. Kawasan ini dikenal dengan kawasan dengan kondisi perekonomian yang tertinggal dan kontras dengan kawasan Nigeria selatan. Pasca 2009, Boko Haram yang awalnya merupakan ancaman bagi negara bagian Borno dan Yobe, Nigeria Utara, meningkatkan aktivitas terornya hingga mendekati pusat ibukota Abuja di Nigeria Selatan. Serangan serangan yang pada awalnya ditujukan ke aparat keamanan dan militer, meluas hingga ke masyarakat sipil, politisi, dan wilayah wilayah perbatasan. Penelitian ini menitikberatkan pada respon dan kerjasama yang dilakukan oleh Nigeria dengan Chad dalam menghadapi permasalahan terorisme lintas batas Boko Haram. Poin yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada sebelumnya adalah peneliti berusaha menjelaskan kerjasama yang dilakukan oleh Nigeria dengan Chad melalui kekuatan masyarakat sipil, Civilian Joint Task Force (CJTF). Untuk memperkuat penjelasan dari fenomena tersebut, peneliti menggunakan pendekatan soft power dalam memahami cara kerja CJTF. Melalui pendekatan ini, peneliti juga berupaya menjelaskan bentuk kerjasama Nigeria dan Chad dalam menghadapi ancaman pasca teror yang dapat berdampak pada instabilitas kedua negara, yakni peningkatan jumlah pengungsi di wilayah perbatasan, metode serangan Boko Haram yang semakin sulit terdeteksi karena terbagi kelompok kecil, dan kebutuhan menciptakan kondusifitas kembali di daerah daerah terdampak. Peneliti menemukan bahwa penggunaan CJTF dibutuhkan karena aktivitas Boko Haram yang bersifat lintas batas tidak mampu ditangani oleh satu negara saja. Peneliti juga menemukan bahwa melalui CJTF aktivitas Boko Haram dapat dideteksi lebih dini dan mampu melokalisir serangan Boko Haram melalui perbatasan.