Daftar Isi:
  • Organisasi memiliki tujuan yang harus dicapai, tetapi berhasil atau tidaknya tujuan tersebut dicapai bergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan. Organisasi bertugas untuk mengarahkan karyawan agar kinerjanya dapat optimal. Job demand, perceived organizational support terhadap pegawai mempunyai dampak terhadap work stress yang dialami pegawai dan pada akhirnya akan memiliki pengaruh terhadap employee performance. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh job demand, perceived organizational support terhadap work stress dan implikasinya pada employee performancedi Balai Diklat Industri Surabaya. Sampel penelitian ini adalah pegawai Balai Diklat Industri Surabaya yang berjumlah 55 pegawai. Data pada penelitian ini diperoleh melalui survey yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yang selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung, (1) job demand berpengaruh positif signifikan terhadap work stress dengan perolehan p-value 0,001 dimana kurang dari 0,05 dan nilai original sample sebesar 0,404 bertanda positif; (2) perceived organizational support berpengaruh secara negatif signifikan terhadap work stress dengan perolehan p-value 0,001 dimana kurang dari 0,05 dan nilai original sample sebesar -0,378 bertanda negative; dan (3) work stress berpengaruh negatif signifikan terhadap employee performance dengan perolehan p-value 0,002 dimana kurang dari 0,05 dan nilai original sample sebesar -0,431 bertanda negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi job demand yang dirasakan pegawai di Balai Diklat Industri Surabaya maka semakin tinggi work stress yang dialami, semakin tinggi perceived organizational support yang dirasakan oleh pegawai di Balai Diklat Industri Surabaya maka semakin rendah work stress yang dialami pegawai. Work stress yang semakin rendah akan berpengaruh terhadap employee performance pegawai yang semakin tinggi.