Daftar Isi:
  • Pendahuluan. respiratory distress sindrom adalah perkembangan yang amatur pada sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru. Kejadian respiratory distress sindrom pada neonatal gangguan atau kelainan pernafasan 35,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,3%, kelainan darah atau ikterus 5,6%, post matur 2,8%. Tujuan dari penelitian ini untuk menerapkan asuhan keperawatan gangguan pertukaran gas pada bayi respiratorydistress sindrom di Ruang NICU RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Metode. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus, subjeki penelitian yang digunakan adalah satu pasien dan keluarga dengan masalah keperawatan yaitu gangguan pertukaran gas pada bayi respiratory distresssindrom Di Ruang NICU RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara kepada keluarga dan pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Untuk selanjutnya diinterpresentasikan oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan analisa secara deskriptif dengan menggunakan tahapan proses keperawatan. Hasil dan diskusi. Hasil studi kasus menunjukkan adanya kesenjangan antara tinjauan kasus dan pustaka pada aspek pengkajian yaitu pemeriksaan fisik. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah gangguan pertukaran gas. Intervensi ditekankan pada pemantauan respirasi. Evaluasi akhir tercapai pada hari ke 3 yakni gangguan pertukaran gas teratasi.