Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Intoleransi aktivitas ditemukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik yang disebabkan oleh anemia. Intoleransi aktivitas digambarkan ketika pasien beraktivitas seperti berjalan pasien merasakan kelelahan dan nafas cepat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien Penyakit ginjal kronik dengan Intoleransi aktivitas di Ruang Irna 4 RS Universitas Airlangga Ssurabaya. Metode : penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien Penyakit ginjal kronik dengan Intoleransi aktivitas di Ruang Irna 4 RS Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Data didapatkan analisa dengan metode deskriptif, disusun diagnosa, intervensi kemudian diimplementasikan dan dievaluasi dengan menggunakan satu pasien PGK dengan intoleransi aktivitas. Hasil : studi kasus menunjukkan adanya beberapa kesenjangan antara fakta pasien dengan teori. Untuk pengkajian pada pasien PGK tidak terdapat kesenjangan, diagnosa keperawatan mengarah ke prioritas yaitu intoleransi aktivitas, dengan prioritas tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu memberikan edukasi untuk meningkatkan asupan nutrisi dan memberikan latihan gerak aktif. Evaluasi dan diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas, masalah teratasi pada hari ketiga. Diskusi : Kombinasi Intervensi tirah baring dan pemberian tranfusi darah memberikan pengaruh yang baik untuk meningkat toleransi aktivitas pada pasien dengan penyakit Ginjal Kronik