Pengaruh Pemberian Metformin terhadap Deposisi, Degradasi dan Kontraktilitas Kolagen pada Model Fibrosis Kapsul Anterior secara In Vitro (Studi Eksperimental)
Daftar Isi:
- Katarak merupakan penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan di dunia terutama di negara-negara berkembang. Kebutaan akibat katarak mencapai 32.4 juta orang dan 191 juta lainnya mengalami gangguan penglihatan di tahun 2010. Posterior Capsule Opacification (PCO) adalah kekeruhan kapsul posterior lensa yang terbentuk dari sisa sel epitel lensa setelah operasi katarak. Kejadian PCO berkisar 8.7% sampai 33.4% pada rentang waktu 16 sampai 22 bulan. Adanya Lensa Intra Okuler (LIO) di capsular bag dapat menginduksi jalur inflamasi seperti Tumor Necrosis Factor (TNF) dan Interleukin (IL) 6 serta reaksi oksidatif dari faktor-faktor radikal bebas dan Transforming Growth Factor (TGF) yang akan menstimulasi kolagen dan miofibroblas sehingga terbentuk fibrosis pada kapsul lensa posterior. Metformin masih sangat jarang digunakan dalam bidang mata. Salah satu studi yang dilakukan oleh Kalariya et al secara in vivo menunjukkan adanya peningkatan Adenosin Monophosphate-activated Protein Kinase (AMPK) dan penurunan sitokin-sitokin pro inflamasi pada tikus yang dibuat uveitis dan diberikan metformin secara intraperitoneal dibandingkan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metformin mempengaruhi deposisi kolagen secara signifikan dari konsentrasi 0,1 mM (17.91±6.15 ug/ml, p<0.05) dibandingkan dengan kontrol FBS 10%. Sedangkan untuk mempengaruhi degradasi kolagen dibutuhkan konsentrasi metformin minimal sebesar 0,5 mM (6.5900E2± 1.1599E2ug/ml, p<0.05) dibandingkan dengan kontrol FBS 10%. Pada variabel kontraktilitas sel, metformin sudah menunjukkan efek secara signifikan mulai konsentrasi 0,1 mM(16.38±3.88 um, p<0.05).