Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penurunan fungsi ginjal yang cukup berat dan terjadi secara perlahan dalam waktu yang lama (menahun) yang di sebabkan oleh berbagai penyakit ginjal, bersifat progesif dan umumnya tidak dapat pulih, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan kurangnya kemampuan ginjal untuk menghasilkan hormon eritopoetin yang berfungsi untuk merangsang sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah sehingga kadar hemoglobin turun dan menyebabkan kelemahan pada individu yang mengalami CKD. Dari masalah tersebut akan muncul masalah keperawatan intoleransi aktivitas dimana klien lemah dan tidak mempu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan ditemukan terjadinya abnormal tanda-tanda vital setelah beraktivitas, abnormalnya pemeriksaan penunjang yaitu kadar hemogobin. Tujuan penelitian adalah mampu melaksanakan asuhan keperawatan intoleransi aktivitas pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Ruang Cempaka RSUD Ibnu Sina Gresik. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kasus. Penelitian di RSUD Ibnu Sina Gresik pada November 2019, subyek pasien CKD dengan Intoleransi Aktivitas. Pengumpulan data dengan anamnesa, observasi, studi dokumentasi, dan pemeriksaan terfokus. Instrumennya yaitu peneliti, format asuhan keperawatan, rekam medis dan catatan. Analisa data dengan data yang sudah terkumpul diinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada. Uji validasi serta reliabilitas dengan triangulasi dengan sumber yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu membandingakan hasil wawancara dengan isi dokumentasi yang berkaitan dengan pasien CKD. Etika penelitian ini yaitu lembar persetujuan, kerahasiaan dan tanpa nama. Hasil: penelitian yang dilakukan melalui proses keperawatan. Tujuan dari penelitian yaitu intoleransi aktivitas dapat berkurang/ teratasi. Masalah intoleransi aktivitas teratasi dengan kriteria hasil pada hari ketiga yaitu pasien mengatakan badan tidak lemah, dispneu setelah aktivitas 0, hb normal, aktivitas mandiri sesuai kemampuan pasien maka tidak terdapat kesenjangan dengan teori yang ada. Diskusi: Diharapkan pada pasien dapat beradaptasi dengan penyakitnya serta keluarga tetap memberika motivasi pada pasien.