Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan penyakit yang diciri-cirikan oleh keterbatasan aliran udara yang bersifat progresif dan dikaitkan dengan respon inflamasi paru yang tidak normal terhadap partikel atau gas berbahaya. Iritasi yang secara terus menerus yang berasal dari partikel dan gas berbahaya dapat memicu inflamasi yang menghambat pembersihan mukosiliar. Peningkatan jumlah sel dan bertambahnya ukuran sel kelenjar penghasil mukus mengakibatkan penumpukan mucus sehingga mengakibatkan bersihan jalan napas tidak efektif. Metode: metode penelitian ini menggunakan studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan PPOK di ruang IRNA Lt 4 RS Universitas Airlangga Surabaya tahun 2020. Rancangan studi kasus ini terhadap 1 klien PPOK. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Hasil: Pada studi kasus dengan klien PPOK terdapat Diagnosa Keperawatan (D.0001) Bersihan Jalan napas tidak efektif, dan (D.0055) Gangguan pola tidur, Intervensi keperawatannya pada bersihan jalan napas yaitu Manajemen jalan napas (I. 01011) monitor bunyi napas tambahan, monitor sputum, lakukan fisioterapi dada, posisikan semi fowler, berikan minum hangat, berikan oksigen, kolaborasi pemberian bonkosilator, dan ajarkan batuk efektif. Pemantauan respirasi (I.01014) monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas, monitor pola napas, monitor kemampuan batuk efektif, auskultasi bunyi napas. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan antara teori acuan oleh peneliti dan teori acuan di ruangan pada pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Diskusi: berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak merokok, karena merokok adalah salah satu faktor resiko utama yang menyebabkan terjadinya PPOK