Daftar Isi:
  • Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di akhir-akhir ini, gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan penurunan fungsi ginjal secara perlahan yang bersifat progresif dan irreversible. Menurut Indonesia Renal Registry (PERNEFRI) mengalami peningkatan dari tahun 2016-2017 yakni dari 25.446 jiwa menjadi 30.831 jiwa sedangkan di Jawa Timur sendiri yang menjalani hemodialisis rutin 4.828 jiwa. Gejala yang sering timbul pada penderita gagal ginjal kronik adalah anemia, oedema, kelelahan, sesak nafas. Sesak nafas terjadi pada penderita gagal ginjal kronik disebabkan oleh pernafasannya yang kussmaul, serta terjadinya penurunan produksi urine kemudian terjadi penurunan retensi urine sehingga menyebabkan tekanan pada vena pulmonalis dan terjadi tekanan kapiler paru sehingga pasien tersebut mengalami Sesak Nafas. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Pola Nafas Tidak Efektif pada pasien Gagal Ginjal Kronik berdasarkan SDKI di Ruang Seroja RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Metode Penelitian ini menggunakan studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi kasus. Hasil Penelitian menunjukkan adanya kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada pengkajian dan diagnosa keperawatan, serta terdapat kesesuaian antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada intervensi, implementasi dan evaluasi. Pada studi kasus dengan pasien Gagal Ginjal Kronik terdapat Diagnosa Keperawatan (D.0005) Pola Nafas Tidak Efektif, (D.0077) Nyeri Akut, (D.0055) Gangguan Pola Tidur dan yang menjadi prioritas utamanya yaitu (D.0005) Pola Nafas Tidak Efektif. Intervensi Keperawatan menggunakan Manajemen Jalan Nafas (I.01011) Monitor bunyi nafas, Observasi monitor pola nafas, Posisikan semi fowler, Berikan oksigen bila perlu, kolaborasi pemberian terapi farmakologis. Serta Luaran Keperawatan Pola Napas membaik (L.01004). Evaluasi dari Diagnosa Prioritas utama yaitu pola nafas teratasi pada hari ke 3.