Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Angka Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Pada Anak Di Kota Surabaya
Daftar Isi:
- Menurut WHO pada tahun 2015 terdapat 210.000 anak di dunia yang meninggal dikarenakan TBC dari 1 juta kasus yang terjadi, dan tahun 2016 kasus baru TBC pada anak terjadi 6,9% dari seluruh kasus baru yang ada didunia, untuk menurunkan angka kasus TBC anak maka perlu dicapai hasil akhir pengobatan yang baik, perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mendukung pasien TBC anak untuk mencapai angka keberhasilan pengobatan agar angka TBC anak dapat diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan angka keberhasilan TBC anak di Kota Surabaya pada tahun 2017-2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain case control menggunakan data sekunder form register TB 01 pada pasien TBC anak, di Kota Surabaya tahun 2017-2018. Populasi penelitian ini merupakan seluruh anak berusia 0-14 tahun yang menderita TBC, dengan kriteria inklusi adalah anak 0-14 tahun yang telah menderita TBC dan telah menyelesaikan masa pengobatan sebelum penelitian dilakukan, sampel yang digunakan sebanyak 80 data yang dibagi 40 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol. Pengumpulan data sekunder dengan melakukan pengumpulan informasi di masing-masing form register TB 01 pada pasien TBC anak yang ada di Kota Surabaya, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan aplikasi SPSS. Didapatkan hasil 32 anak (40%) adalah laki-laki dan 48 anak (60%) adalah perempuan. Variabel usia menunjukkan tidak ada hubungan dengan hasil (p-value 0,50); pada variabel status gizi (p-value = 0,01); riwayat imunisasi BCG (p-value = 0,001); kontak keluarga (p-value = 0,08); status pengobatan (p-value = 0,13); kepatuhan berobat (p-value = 0,03). Usia, jenis kelamin, kontak, dan status pengobatan sebelumnya, tidak memiliki hubungan dengan angka keberhasilan pengobatan TBC anak. Variabel yang memiliki hubungan dengan angka keberhasilan pengobatan TBC anak adalah status gizi, riwayat imunisasi BCG,dan kerutinan berobat. Dari ketiga faktor yang memiliki hubungan dengan angka keberhasilan pengobatan, faktor riwayat imusasi yang memiliki hubungan paling signifikan. Terkait kelengkapan pengisian form register TB 01 perlu ditingkatkan oleh petugas dan pengukuran BB anak diakhir pengobatan harus selalu dilakukan.