Analisis Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Ginjal Kronis Pada Usia Produktif Di Indonesia
Daftar Isi:
- Berdasarkan hasil survei Riskesdas 2018 diketahui bahwa prevalensi penyakit ginjal kronis pada usia produktif adalah 1,8%. Nilai ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan prevalensi penyakit ginjal kronis pada tahun 2013 (1,3%). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit ginjal kronis pada usia produktif di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancang bangun cross-sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Indonesian Family Life Survey 5. Sampel penelitian yaitu responden laki-laki dan perempuan berusia 15 sampai 64 tahun. Jumlah sampel sebanyak 29.120 responden yang dipilih melalui metode total sampling. Variabel terikat penelitian adalah penyakit ginjal kronis. Variabel bebas penelitian adalah jenis kelamin, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, status merokok, pendidikan, Pekerjaan, dan penghasilan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chisquare dan uji regresi logistik biner. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 29.120 responden usia produktif ditemukan 387 responden yang menderita penyakit ginjal kronis dengan prevalensi 1,33%. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan penyakit ginjal kronis pada usia produktif adalah jenis kelamin (p= 0,0000; PR= 1,578; 95% CI 191-1,929), diabetes melitus (p= 0,000; PR= 2,710; 95% CI 1,741-4,218), hipertensi (p= 0,0000; PR= 2,619; 95% CI 2,077-3,302), obesitas (p= 0,0005; PR= 1,669; 95% CI 1,247-2,234), status merokok (p= 0,0004; PR= 1,434; 95% CI 1,171-1,755), dan pekerjaan (p= 0,0036; PR= 1,365; 95% CI 1,106-1,685). Dari uji regeresi logistik biner variabel yang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ginjal kronis adalah hipertensi (PR= 1. 2,568; 95% CI 2,004-3,291). Disimpulkan bahwa faktor risiko jenis kelamin, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, status merokok, dan Pekerjaan memiliki hubungan dengan kejadian penyakit ginjal kronis pada usia produktif di Indonesia. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan acuan dalam menentukan strategi prevalensi pencegahan terjadinya penyakit ginjal kronis pada usia produktif di Indonesia.