Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Teknik rekonstruksi tulang selalu berkembang dalam rangka mewujudkan optimalisasi estetika dan fungsi. Autogenous bone graft merupakan gold standard dalam penatalaksanaan suatu defek tulang, namun dikarenakan adanya keterbatasan pemgambilan dan morbiditas sisi donor menyebabkan ahli bedah menggunakan xenograft bone grafting sebagai alternatif. Tujuan: Membandingkan ekspresi osteocalcin dan alkaline phosphatase pada defek mandibula kelinci paska penanaman FDBX dan kombinasi DFDBX - BHA. Metode: Pembuatan defek bikortikal ukuran 10 mm pada angulus mandibula 45 ekor New Zealand White Rabbit dibagi menjadi 3 kelompok; kelompok kontrol, kelompok FDBBX, dan kelompok kombinasi DFDBBX - BHA. Dilakukan terminasi dalam 3 waktu pengamatan yaitu minggu ke-2, ke-4 dan ke-8. Hasil terminasi dilakukan dekalsifikasi dan pemeriksaan IHC menggunakan antibody monoklonal untuk melihat ekspresi osteocalcin dan alkaline phosphatase. Hasil: Ekspresi Osteocalcin pada kelompok kombinasi DFDBBX - BHA lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok FDBX, tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan (p value = 0,05). Ekspresi alkaline phosphatase kelompok kombinasi DFDBBX - BHA didapatkan lebih tinggi dibandingkan kelompok lain, dan memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok FDBX minggu ke-8 (p value < 0,05). Kesimpulan: Kombinasi DFDBBX - BHA memiliki potensi meningkatkan ekspresi alkaline phosphatase lebih efektif dibandingkan dengan FDBX. Ekspresi alkaline phosphatase menunjukkan adanya proses pembentukan tulang pasca bone grafting.