Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Fistula vesikovagina adalah salah satu masalah di negara berkembang. Kegagalan repair fistula dipengaruhi oleh proses penyembuhan luka, infeksi dan sistem imunologi. Pada proses penyembuhan luka, disebutkan peran growth factors seperti PDGF, VEGF dan FGF. Beberapa studi juga mulai mengaitkan peran tight junction terhadap proses penyembuhan luka, terutama occludin dan claudin. Amnion merupakan bahan yang ideal untuk rekayasa jaringan. Selain sebagai sumber sel punca, amnion juga dapat digunakan sebagai scaffold untuk proliferasi dan differensiasi sel punca itu sendiri. Tujuan : Menjelaskan proses penyembuhan luka dengan pemberian seeding sel punca amnion pada amnion kering dalam kasus fistula vesikovagina berdasarkan ekspresi PDGF, VEGF, FGF, ocludin, claudin-4 dan karakterisasi histologi. Metode : merupakan penelitian post test only control group design. Subjek penelitian adalah kelinci New Zealand betina dengan berat 3 – 4,5 kg yang dibagi menjadi 4 kelompok (K=kontrol/penjahitan primer), (P1=penjahitan ditambah fresh-dried amnion), (P2=penjahitan dengan seeding sel punca), (P3=penjahitan dengan injeksi sel punca) dengan sampel 12 tikus perkelompok. Masing-masing kelompok dibagi menjadi 2, dan dilakukan terminasi pada hari ke-4 dan hari ke-21. Pada hari ke-4, dilakukan pengukuran ekspresi PDGF, VEGF dan FGF. Sedangkan occludin, claudin dan karakterisasi histologi fibroblas, reepitelialisasi, angiogenesis, deposisi kolagen diukur hari ke 21. Hasil : Rerata PDGF pada P2 merupakan hasil tertinggi (P2=7,70) namun uji signifikansi P2 dan P3 yakni p=0.562 yang menunjukkan hasil tidak bermakna. Rerata ekspresi VEGF dan FGF pada P2 lebih tinggi secara signifikan dibanding kelompok lain . Rerata ekspresi occludin dan claudin-4 pada P2 merupakan hasil tertinggi dengan rerata 5,40. Namun uji signifikansi dengan P2 dengan P3 menunjukkan hasil tidak bermakna yakni p=0.92 dan p=0.268. Angiogenesis lebih tinggi P2 secara bermakna, namun tidak berbeda bermakna dengan P3. Namun maturasi fibroblast, reepitelisasi dan deposisi kolagen tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol, P1, P2 dan P3. Kesimpulan: Penggunaan sel punca mesenkimal yaitu amnion yang di seeding pada fresh-dried amnion dapat mempengaruhi penyembuhan luka berdasarkan ekspresi pada PDGF, VEGF, FGF, occludin, claudin-4 dan karakterisasi histologi.