Daftar Isi:
  • Latar belakang: Dislipidemia didefinisikan kelainan metabolisme lipid ditandai peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Statin merupakan obat dislipidemia. Paparan statin memicu apoptosis. Statin mengaktivasi protein FOXO (forkhead box class-O) yang menginduksi atrogin-1, gen penyebab degradasi protein dan atrofi otot. Latihan fisik intensitas sedang yang berulang dapat merangsang biogenesis mitokondria dan meningkatkan transkripsi koaktivator peroksisom lalu menekan FOXO sehingga mencegah atrofi otot. Tujuan: membandingkan diameter serabut otot gastrocnemius Mus musculus antara kelompok yang diberikan statin, kelompok yang diberikan statin dan treadmill dan kelompok kontrol. Materi dan Metode : Tiga puluh ekor mencit putih (Mus musculus galur BALB/C) dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok pertama mendapatkan statin (S), kelompok kedua mendapatkan statin dan latihan fisik intensitas sedang menggunakan motorized treadmill, derajat inklinasi 5% (ST) dan kelompok kontrol (K) semua perlakuan selama 28 hari. Dosis statin digunakan 2,06mg/kgBB. Diameter diukur pada pemeriksaan Histopatologi dengan pewarnaan HE. Hasil : Diameter serabut otot gastrocnemius Mus musculus tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok S dibandingkan kelompok K (p= 0,076), kelompok ST dibandingkan dengan kelompok K (p=0,881) dan kelompok S dibandingkan kelompok ST (p=0,212). Diameter serabut otot kelompok S lebih kecil dibandingkan dengan diameter kelompok ST dan diameter kelompok K. Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan efek latihan fisik intensitas sedang selama empat minggu tidak dapat meningkatkan diameter otot.