Hubungan Paparan Toluena Dengan Kadar Eritrosit, LDL Dan MDA Serta Keluhan Gangguan Saraf Pada Pekerja Bengkel Pengecatan Mobil Di Surabaya
Daftar Isi:
- Di bidang industri, toluena digunakan secara luas baik sebagai bahan dasar ataupun sebagai pelarut. Bahan-bahan yang menggunakan toluena antara lain: pelarut cat, thinner, tinta, lem, industry plastik, dan serat sintetik. Di rumah tangga sendiri, toluena banyak didapatkan pada desinfektan dan lem. Dosis pajanan toluena rendah pada saraf dapat mengakibatkan gangguan saraf, gangguan saraf akibat pajanan toluena terdiri atas dua jenis yaitu neurotoksik dan neuropati. Toluena yang terhirup disimpan sementara di dalam lemak dan sumsum tulang, hal ini dapat mengakibatkan perubahan jumlah eritrosit akibat dari rusaknya sistem pembentukan darah merah di sumsum tulang. Tujuan umum dari penelitian ini yakni menganalisis kadar Eritrosit, LDL, dan MDA serta keluhan gangguan saraf pekerja yang terpapar toluena pada bengkel pengecatan mobil di Surabaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional, dari segi waktu penelitian termasuk ke dalam metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu total populasi pekerja di bengkel pengecatan mobil yang memenuhi ktiteria inklusi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intake toluena yang masuk dalam tubuh pekerja dan karakteristik responden yang terdiri dari usia, lama kerja, masa kerja, IMT, APD, dan kebiasaan merokok. Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah pemeriksaan darah meliputi eritrosit, LDL, dan MDA serta keluhan gangguan saraf pekerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara intake toluena dengan kadar LDL dan MDA signifikasi <α(0,05%) sebesar 0,038 dan 0,039. Tidak ada hubungan antara intake toluene dengan keluhan gangguan saraf. Tidak ada hubungan antara karakteristik individu (Usia, lama kerja, masa kerja, IMT, kebiasaan menggunakan APD) dengan hasil pemeriksaan darah (eritrosit, LDL dan MDA) serta keluhan gangguan saraf. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Sebagian besar hasil pemeriksaan eritrosit, LDL dan MDA menunjukkan bahwa masih dalam keadaan normal. Pekerja yang tidak mengalami keluhan gangguan saraf lebih banyak dibandingkan dengan pekerja yang mengalami keluhan gangguan saraf. Saran yang bisa diberikan untuk perusahaan sebaiknya bekerjasama dengan pihak pengawas ketenagakerjaan untuk memberikan himbauan dan pendampingan agar pihak manejemen membuat SOP terkait pemakian APD, menyediakan MSDS bahan kimia yang digunakan, dan memberi himbauan agar tidak merokok selama proses pekerjaan.