Teknik Pemeliharaan Induk Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Berbasis Keramba Jaring Apung Ramah Lingkungan Di Balai Besar Riset Budidaya Laut Dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol Provinsi Bali
Daftar Isi:
- Budidaya ikan tuna merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kestabilan produksi perikanan tuna. Metode akuakultur yang digunakan dalam pemeliharaan induk adalah karamba jaring apung. Pada umumnya KJA yang digunakan untuk budidaya terbuat dari kayu dan bambu. Karamba jaring apung yang terbuat dari kayu akan cepat lapuk, oleh karena itu KJA perlu diterapkannya sistem budidaya terbaru berbasis KJA ramah lingkungan yang terbuat dari bahan HDPE. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui teknik serta kendala yang dihadapi dalam teknik pemeliharaan induk ikan tuna sirip kuningberbasis KJA ramah lingkungan. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol, Bali pada tanggal 19 Desember 2018 - 23 Januari 2019. Metode kerja yang digunakan adalah observasi partisipatif dan wawancara. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil observasi pada pemeliharaan induk ikan tuna sirip kuning di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol berbasis karamba jaring apung ramah lingkungan memiliki keuntungan yaitu, KJA dapat didaur ulang kembali, mudah dibersihkan serta megurangi resiko kematian ikan tuna karena tertabrak dinding kolam pada metode budidaya yang digunakan sebelumnya. Pada teknik pemeliharaan ikan tuna sirip kuning meliputi konstruksi keramba jaring apung, asal induk, penangkapan calon induk, seleksi induk, manajemen pakan, monitoring kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, penggantian dan pembersihan jaring.