Daftar Isi:
  • Abstrak Tesis ini bertujuan untuk menganalisis proses kolaborasi stakeholder dalam program Public Safety Center ( PSC ) di Kabupaten Tulungagung melalui perspektif Collaborative Governance.Tulungagung berhasil mengembangkan sistem manajemen darurat terpadu berbasis teknologi yang disebut PSC 119. Keberhasilan ini membawa Kabupaten Tulungagung menerima berbagai penghargaan dan menjadi model bagi kabupaten lain karena dianggap berhasil dalam menerapkan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu ( SPGDT ). Inovasi ini secara signifikan mampu mengurangi angka kematian dan mempercepat waktu respon dalam keadaan darurat. PSC merupakan kolaborasi dari beberapa lembaga yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Polisi, Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kodim, Satuan Polisi Pamong Praja. Kolaborasi adalah salah satu tantangan dalam mewujudkan PSC karena melibatkan multi sektor dan multi yurisdiksi yang rentan konflik sehingga banyak daerah yang belum mampu mewujudkan PSC meskipun teknologi dapat diduplikasi dan sumberdaya tersedia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan data melalui wawancara, observasi, tinjauan pustaka, media dan data dari hasil Monev PSC. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa PSC Tulungagung dimulai dengan kolaborasi yang kondusif antar stakeholder yang dimotori oleh leading sector yaitu RSUD dr. Iskak dan Pemda Tulungagung. Analisis kolaborasi menggunakan teori Collaborative Governance dari Ansell dan Gash yang menunjukkan bahwa keberhasilan PSC karena latar belakang para aktor yang tidak memiliki beban masa lalu, tercapainya komitment bersama yang kuat, leader yang inovatif dan fasilitatif, tahapan inovasi yang benar, serta SDM yang berkompeten di bidang emergency management system. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya Collaboration Design atau desain kolaborasi bagi daerah yang ingin mewujudkan PSC, selain pengembangan di bidang teknologi.