Preparasi Kapsul Cangkang Keras Berbasis κ-Karaginan-Maltodekstrin Terplastisasi oleh Sorbitol dan Analisisnya Terhadap Kinetika Release Salisilamida
Daftar Isi:
- Budidaya spesies rumput laut dari Κaphycus alvarezii (Eucheuma cottonii) adalah penyumbang utama pertumbuhan produksi tanaman air Indonesia kepada dunia dimana pada tahun 2014, budidaya produksi rumput laut Indonesia meningkat sebesar 36,9 %. Eucheuma cottonii sendiri yang bagian dari Rhodophyceae, mengandung polisakarida dengan berat molekul tinggi yang disebut sebagai karaginan (CRG). Karaginan dalam kehidupan sehari – hari digunakan dalam yogurt, saos, jeli, coklat susu, makanan beku, dan banyak produk lainnya. Kekuatan gelling karaginan akan bertambah apabila mengalami cross-linking bersama polimer lainnya. Salah satunya adalah maltodekstrin (MD). Penambahan plasticizer seperti sorbitol (SOR) dibutuhkan untuk meningkatkan elastisitas material. Proses crosslinking dan plastisasi ini dilaporkan dapat menghasilkan kapsul bercangkang keras sebagai salah satu jenis drug delivery system. Preparasi cangkang kapsul keras CRG-MD/SOR menghasilkan kapsul dengan tingkat kelembapan sebesar (10,31 ± 0,78) %, panjang dalam keadaan terkunci sebesar (22,56 ± 0,69) %, massa total sebesar (0,12 ± 0,01) %, dan diameter body kapsul sebesar (7,18 ± 0,12) % serta diameter cap kapsul sebesar (7,37 ± 0,13) %. Hasil FTIR menunjukkan beberapa gugus penting dari CRG yang juga terdapat pada CRG-MD/SOR seperti 1248 cm-1 (O = S = O), 930 cm-1 (jembatan eter pada unit anhidrogalaktopiranosa), dan 847 cm-1 (ester sulfat pada C4 unit galaktopiranosa). Kemudian, analisis SEM permukaan film menunjukkan bahwa hingga perbesaran 10.000 kali, tidak terlihat secara kasat mata pori – pori baik pada film CRG maupun pada CRG-MD/SOR. Karakterisasi sifat mekanis lainnya dilakukan melalui uji tarik, viskositas, dan derajat swelling. Kemudian, profil disolusi CRG-MD/SOR menunjukkan bahwa disolusi cangkang kapsul CRG-MD/SOR yang lebih besar pada pH 4,5 dibandingkan pada pH 1,2 dan 6,8. Terakhir, perhitungan Akaike Information Criterion (AIC) pada beberapa model persamaan penentuan kinetika release salisilamida dari CRG-MD/SOR menentukan bahwa model Peppas-Sahlin dapat diterapkan pada cangkang kapsul tersebut pada pH 1,2 dan 4,5. Sedangkan pada Ph 6,8, model orde satu merupakan model terbaik untuk mendeskripsikan proses release yang terjadi.