Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Stigma Petugas Kesehatan Terhadap Penderita Kusta
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Saat ini penyakit kusta masih menjadi stigma di masyarakat. Stigma tidak hanya dilakukan oleh orang awam, tetapi juga dilakukan oleh petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan stigma petugas kesehatan terhadap penderita kusta. Metode : Sampel sebanyak 257 dari 773 petugas kesehatan di puskesmas Kota Surabaya yang tercatat memiliki penderita kusta, diambil dengan teknik cluster sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, profesi, masa kerja, pengetahuan, dukungan institusi dan keterpaparan informasi, sedangkan variabel dependennya yaitu stigma petugas kesehatan terhadap penderita kusta. Data didapatkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan mengguanakan chi-square dan spearman’s rho. Hasil : 35,4 % responden memiliki stigma tinggi. Terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0,002), pendidikan (p=0,000), profesi (p=0,000), pengetahuan (p=0,000), dukungan institusi (p=0,000), dan keterpaparan informasi (p=0,000) dengan stigma petugas kesehatan. Sebaliknya faktor usia (p=0,124) dan masa kerja (p=0,349) tidak memiliki hubungan dengan stigma petugas kesehatan. Diskusi : Jenis kelamin, pendidikan, profesi, pengetahuan, dukungan institusi dan keterpaparan informasi dapat mempengaruhi stigma petugas kesehatan terhadap penderita kusta. Diharapkan Puskesmas Kota Surabaya mengadakan pelatihan dan seminar tentang penyakit kusta untuk semua petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang penyakit kusta sehingga dapat menghilangkan stigma dan mengoptimalkan program pengendalian kusta.