Persepsi, Sikap Dan Perilaku Ibu Dalam Memberikan Pendidikan Seks Sejak Dini Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Paud Permata Bunda Surabaya
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Kasus pelecehan seksual terhadap anak di Indonesia terus mengalami peningkatan. Perlunya peran orang tua dalam pemberian pendidikan seks sejak usia dini diharapkan dapat menghindarkan anak dari pelecehan seksual. Savy Amira Women Crisis Centre menyebutkan bahwa Kecamatan Tambaksari memiliki tingkat kriminalitas tertinggi di Surabaya. Persepsi, sikap dan perilaku orang tua dalam pemberian pendidikan seks pada anak usia dini dapat digambarkan di PAUD Tunas Mandiri Kelurahan Pacar Keling Kecamatan Tambaksari Metode : Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Jumlah sampel sebanyak 10 ibu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel yang diteliti yaitu persepsi, sikap dan perilaku ibu. Data dikumpulkan dengan metode indepth interview. Kemudian diolah dengan Interactive Model Of Analysis. Hasil : Sebagian besar responden memiliki persepsi bahwa pendidikan seks adalah perilaku seks orang dewasa, tetapi responden mengetahui bahwa pendidikan seks memiliki tujuan yang baik. Hal ini juga tercermin dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh sebagian besar responden tentang bagaimana mereka memberikan pendidikan seks kepada anak mereka. Selama ini yang sudah mereka lakukan adalah bagian dari pendidikan seks, hanya saja mereka tidak mengetahui atau menyadari hal tersebut. Latar belakang umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan dalam penelitian ini tidak terlalu mempengaruhi bagaimana responden akan mempersepsikan dalam hal memberikan pendidikan seks, akan tetapi hal lain seperti pengalaman dan lingkungan sekitar juga memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap persepsi tersebut. Kesimpulan : Hampir seluruh ibu memaknai pemberian pendidikan seks pada anak usia dini masih merupakan hal yang tabu untuk diberikan, sedangkan untuk sikap dan perilaku ibu ditunjukkan dengan cara membatasi anak dan mengawasi ketika bermain gadget, mengenalkan alat kelamin dan mengajarkan toilet training.