Daftar Isi:
  • Easterlin Paradox memicu munculnya kebahagiaan sebagai indikator pengukuran kesejahteraan. Kesejahteraan tidak dapat hanya diukur melalui pengukuran moneter, tetapi juga menyeluruh hingga pada pengukuran subjektifnya, salah satunya adalah modal sosial. Penelitian ini ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari modal sosial yang terdiri dari indikator kepercayaan, jaringan sosial serta sanksi dan norma terhadap tingkat kebahagiaan individu di Indonesia pada tahun 2007 dan 2014. Variabel kontrol digunakan untuk menjaga konsistensi prediksi modal sosial terhadap kebahagiaan, yang terdiri dari variabel demografi yang diwakilkan oleh jenis kelamin, usia, dan status perkawinan; variabel ekonomi yang terdiri tingkat pendapatan; tingkat pendidikan, status kesehatan dan lokasi tempat tinggal. Objek penelitian adalah individu dari survei rumah tangga yang diperoleh dari data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan 2014. Penelitian ini menggunakan Logit Panel sebagai alat analisis. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi dari indikator kepercayaan yang berpengaruh terhadap kebahagiaan adalah kepercayaan terhadap tetangga, kepercayaan menitipkan anak ke tetangga dan kewaspadaan agar tidak dimanfaatkan orang. Dimensi dari indikator jaringan sosial yang berpengaruh terhadap terhadap tingkat kebahagiaan individu adalah keikutsertaan dalam arisan dan partisipasi kegiatan keagamaan. Dimensi dari indikator sanksi dan norma yang berpengaruh terhadap terhadap tingkat kebahagiaan individu adalah keamanan di lingkungan sekitar. Variabel kontrol yang berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan individu adalah usia, status perkawinan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, status kesehatan.