Daftar Isi:
  • Keanekaragaman adalah jumlah total spesies dalam suatu area atau sebagian jumlah spesies antar jumlah total individu dari spesies yang ada di dalam suatu komunitas. Keanekaragaman plankton perlu diperhatikan karena dengan mengetahui keanekaragaman plankton yang dimiliki oleh suatu perairan maka dapat diketahui tingkat kesuburan dari perairan tersebut. Sidoarjo merupakan kabupaten yang menjadi kawasan penyangga pengembangan industri kota Surabaya. Dampak langsung kawasan industri adalah dihasilkannya limbah dari aktivitas industri tersebut dalam jumlah besar, kemudian dibuang ke sungai dan terbawa oleh aliran air dari hulu ke hilir, yang akhirnya menyebar di perairan muara sungai dan perairan pantai kemudian mengakibatkan daerah pesisir tercemar akibat pembuangan limbah industri ke laut. Limbah tersebut dapat mengakibatkan penurunan kualitas air. Hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi kelangsungan hidup dan keanekaragaman plankton sehingga dapat menyebabkan menurunnya kesuburan lingkungan perairan Sedati. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kesuburan perairan Sedati berdasarkan nilai keanekaragaman plankton pada perairan tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 zona dengan masing-masing 3 titik. Kesuburan perairan dapat dikaji berdasarkan hasil analisa data yang telah diperoleh yakni nilai kelimpahan plankton (N), indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E), dan indeks dominansi (C). Selain itu juga didukung oleh parameter fisika dan kimia perairan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa plankton yang ditemukan terdapat 3 kelas yakni Bacillariophyceae, Dinophyceae dan Crustacea. Nilai kelimpahan plankton (N) yakni <15.000 sel/L. Nilai indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,96-2,06, nilai keseragaman (E) sebesar 0,74-0,76 dan nilai indeks dominansi (C) sebesar 0,16-0,17. Berdasarkan kriteria indeks keanekaragaman, perairan Sedati termasuk ke dalam kategori kesuburan perairan rendah karena nilai indeks keanekaragaman (H’) < 2,3 dengan keanekaragaman antar spesies tergolong sama atau merata.