Daftar Isi:
  • Kepribadian narsistik dapat dikatakan sebagai kepribadian yang bersifat paradoks, dimana seorang individu narsistik mampu terlihat sangat grandiose tapi ternyata juga bersifat rentan. Faktor yang mempengaruhi salah satu kepribadian ini salah satunya adalah individu yang tidak bisa melakukan penerimaan diri atau bisa disebut memiliki self-awareness yang buruk. Dimana ini adalah salah satu dimensi dari emotional intelligence. Terkait dengan hal itu peneliti ingin mengetahui bagaimana emotional intelligence berdampak pada kehidupan individu narsistik sebagai salah satu penentu individu bersikap, khususnya pada remaja madya. Rentang umur remaja yang dipilih sebagai subjek penelitian ini berkisar 15- 18 dengan total subjek (n=282). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Narcissistic Personality Inventory-16 atau NPI-16 (Ames, Rose & Anderson, 2006) terdiri dari 16 item yang merupakan versi pendek dari narcissistic personality inventory-40 atau NPI-40 (Raskin dan Terry, 1988). Sementara alat ukur untuk kecerdasan emosional dalam penelitian ini adalah The Practical EQ Emotional Intelligence Self-Assessment yang disusun oleh Daniel Goleman (1995).Teknik analisis data menggunakan Spearman’s rho Correlation Test dengan bantuan Jamovi 1.1.6.0 for Mac. Hasil penelitian ini memperoleh nilai koefisien sebesar 0.255 dengan nilai signifikansi sebesar <0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antar kecerdasan emosional dan kepribadian narsistik pada remaja madya