Daftar Isi:
  • Udang adalah komoditas penting dari sektor perikanan Indonesia. Udang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian bangsa, terutama sebagai sumber devisa negara, pendapatan nelayan/pembudidaya, penyerapan tenaga kerja dan protein bergizi. Udang termasuk salah satu bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat. Salah satu cara menjaga mutu udang adalah dengan cara pembekuan. Tujuan dari pembekuan adalah untuk mengawetkan makanan berdasarkan penghambatan pertumbuhan mikroorganisme, menahan reaksi-reaksi kimia, dan aktivitas enzim. Salah satu titik kritis penentu mutu produk udang hasil pembekuan adalah tahap penerimaan bahan baku. Kesalahan pada tahap penerimaan dapat mempengaruhi kualitas udang beku yang dihasilkan. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui manajemen dan kendala penerimaan bahan baku udang windu (Penaeus monodon) di PT Holi Mna Jaya, Rembang, Jawa Tengah. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2019-31 Januari 2019. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan sekunder. Sedangkan pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan partisipasi aktif. Berdasarkan hasil observasi yang didapat, menunjukkan bahwa alur proses manajemen penerimaan bahan baku terdiri dari bahan baku datang dari supplier, pencucian I, pembongkaran, sampling (uji organoleptik dan kimia), sortasi I, penimbangan I, sortasi II, penimbangan II, pencucian II, penyusunan, dan pembekuan. Kendala utama dalam penerimaan bahan baku udang windu di PT. Holi Mina Jaya biasanya terletak pada penyuplai bahan baku yang tidak dapat secara rutin mengirim bahan baku. Bahan baku udang windu tidak pasti datang setiap hari. Kedatangan bahan baku menunggu dari ketersediaan udang windu dari penyuplai. Sehingga proses produksi udang windu tidak dapat dilakukan setiap hari.