Daftar Isi:
  • Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah penyakit paru yang disebabkan oleh adanya keterbatasan aliran udara di paru dan dapat menimbulkan kematian, jika tidak ada penanggulangan maka PPOK akan menjadi penyebab kematian global ketiga pada tahun 2030. PPOK menyumbang 60% kematian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan kejadian PPOK di Indonesia. Waktu analisis data penelitian Juli-Agustus 2019 di Indonesia, merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional, menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey-5. Sampel yang diambil adalah responden yang berusia > 15 tahun yang berjumlah 34.231 responden. Analisis data secara parsial dilakukan dengan uji chi-square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Faktor risiko terjadinya PPOK diantaranya, usia responden > 40 tahun (p=0,02;PR=1,20; 95% CI=1,02-1,40), jenis kelamin laki-laki (p=0,00; PR=1,26; 95% CI=1,07-1,47), konsumsi tembakau (p= 0,01; PR=1,22; 95% CI= 1,03-1,44), usia pertama konsumsi tembakau 15-24 tahun (p= 0,01; PR=1,27; 95% CI= 1,05-1,54), usia berhenti konsumsi tembakau < 40 tahun (p=0,00; PR=2,96; 95% CI=2,12-4,11, tempat tinggal di perkotaan (p= 0,00; PR=1,42; 95% CI= 1,21-1,67), BMI underweight (p= 0,00; PR=2,17; 95% CI=1,79-2,64), underweight (p=2,17PR= 2,17; 95% CI=1,79-2,64), overweight (p=0,00; PR=0,73; 95% CI=0,59-1,93) dan obesitas (p=0,00; PR=0,51; 95% CI=0,33-0,78). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian PPOK diantaranya adalah usia > 40 tahun, laki-laki, konsumsi tembakau, usia pertama konsumsi tembakau 15-24 tahun, usia berhenti konsumsi tembakau > 40 tahun, tempat tinggal di perkotaan, underweight, overweight dan obesitas. Saran penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk deteksi dini tentang faktor risiko yang berhubungan dengan PPOK.