Daftar Isi:
  • Udang vaname dan ikan bandeng merupakan komoditi budidaya dengan tingkat konsumsi yang tinggi di Indonesia. Udang vaname dan ikan bandeng dapat dipelihara secara sinergis karena secara biologis memiliki sifat–sifat yang dapat bersinergi. Ikan bandeng merupakan herbivora yang memakan lumut, klekap, dan gulma sehingga dapat menjadi biosekuriti apabila dibudidayakan bersama dengan udang vaname. Budidaya kedua komoditas tersebut secara bersamaan dapat disebut sebagai budidaya secara polikultur. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) berikut adalah untuk mengetahui teknik dan permasalahan dari polikultur udang vaname (Litopenaeus vannamei) dan ikan bandeng (Chanos chanos) di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Lamongan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan pada 18 Desember 2018 - 18 Januari 2019. Kegiatan budidaya polikultur bandeng dan udang vaname yang dilakukan meliputi persiapan kolam, pengeringan lahan, pembalikan tanah, pengapuran, pemupukan, penebaran benih, manajemen pakan, manajemen kualitas air, pengamatan pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan dan pemasaran. Praktek Kerja Lapang yang dilakukan selama satu bulan memperoleh GR 0,9086 g/hari, SGR 0,5%, FCR 1,33, EPP 74,72%, SR 97,78 % pada komoditas bandeng dan GR 0,313 g/hari, SGR 2,16%, FCR 1,57, EPP 63,45%, SR 75 % pada komoditas udang vaname. Permasalahan pada teknik budidaya polikultur berupa adanya hama berupa ikan mujaer yang dapat menimbulkan kompetisi pakan dan oksigen terlarut dengan udang vaname dan ikan bandeng.