Daftar Isi:
  • Latar Belakang penelitian ini adalah PM2,5 memiliki komposisi terdiri dari sulfat, nitrat, organic compounds, ammonium compounds, metal dan kontaminan lainnya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Partikulat yang berasal dari home industry kerupuk bawang di Sidoarjo dapat menyebabkan gangguan faal paru pekerjanya. Tujuan penelitian untuk mengukur kadar PM2,5, flour dust and status faal paru pekerja home industry kerupuk bawang di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur Indonesia. Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain cross sectional. Menggunakan total sampling sebanyak 15 pekerja. Pengukuran PM2,5 menggunakan alat EPAM 5000. Pengukuran kadar PM2,5 pekerja menggunakan Personal Dust Sampler (PDS) dilakukan selama 8 jam. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dengan membaca kekuatan hubungan menggunakan coefficient contingency. Hasil Penelitian menunjukkan PM2,5 di lingkungan kadar tertinggi (6,411 mg/m3) di titik produksi memenuhi baku mutu dibawah 10 mg/m3. Kadar PM2,5 personal tertinggi ada di bagian adonan (2,0356 mg/m3) masih dibawah nilai ambang batas 3mg/m3. Hasil pengukuran faal paru sebanyak 66,7% memiliki status normal. 20% pekerja memiliki kategori restriksi ringan dan 13,3% kategori obstruksi ringan. Hasil tabulasi silang terdapat hubungan karakteristik pekerja dengan gangguan faal paru terbanyak dengan rentan umur 55-64 tahun (C 0,442), berjenis kelamin laki-laki (C 0,577) memiliki masa kerja >10 tahun (C 0,106) dan lama kerja <8 jam/hari (C 0,277), memiliki status gizi normal (C 0,196) pekerja lakilaki semua merokok (C 0,577), tidak memiliki riwayat penyakit (C 0,186 ) dan tidak menggunakan masker (C 0,186). Terdapat hubungan ekerja pada bagian adonan memiliki gangguan faal paru lebih besar dibandingkan dengan bagian pekerjaan yang lain (C 0,408). Kesimpulan kadar PM2,5 di lingkungan kerja masih aman. Pekerja yang berada di pembuatan adonan kerupuk memiliki kadar PM2,5 tertinggi 2,0356 mg/m3 dengan status faal paru obstruksi ringan. Disarankan melakukan pengendalian seperti penggunaan masker rutin dan mengurangi konsumsi rokok pada saat bekerja.