Fenomena Remaja Yang Bekerja Sebagai Wanita Pekerja Seks Di Kota Kupang Periode Mei - Oktober 2019
Daftar Isi:
- Latar belakang: Masalah remaja menjadi pekerja seks di Indonesia masih tinggi. Menurut data Yayasan Tanpa Batas Kota Kupang periode Oktober 2017, menurut usia remaja yang teridentifikasi berprofesi sebagai wanita pekerja seks menempati urutan teratas yaitu usia 13-24 tahun sebanyak 190 kasus, sementara masih banyak praktek prostitusi lain yang tidak teridentifikasi sebagaimana fenomena gunung es. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pendidikan, pendapatan, tingkat pengetahuan, persepsi, alasan, pengalaman, media sosial dan harapan yang mempengaruhi remaja terjerumus sebagai wanita pekerja seks. Metode: Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan responden dilakukan dengan teknik non probability sampling dengan cara purposive sampling dan di dapatkan responden sebanyak 10 remaja pekerja seks. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan pertanyaan semi terstruktur. Instrumen penelitian adalah transkrip, buku catatan, kuisioner dan kamera untuk dokumentasi. Analisa data dilakukan mulai dengan transkrip data, dengan menganalisis kata-kata yang disampaikan responden, menemukan kata kunci, membuat kategori dilanjutkan dengan mengidentifikasi tema dan interpretasi dalam bentuk deskriptif. Hasil: Penelitian menunjukan responden berpendidikan mulai dari: Tidak Sekolah, SD, SMP dan SMA, pendapatan rata-rata perbulan 1-2 juta. Sebagian besar berpresepsi tidak baik tentang dirinya, masalah ekonomi masih menjadi alasan utama dan facebook merupakan media sosial yang paling banyak mempengaruhi remaja pekerja seks, selain itu diperoleh hasil pengkajian tingkat pengetahuan bahwa semua responden berpengetahuan baik, mereka juga mempunyai harapan agar dikemudian hari bisa mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik dan layak. Kesimpulan: Desakan ekonomi, pengaruh buruk dari media sosial dan teman sebaya menjadi penyebab utama remaja terjerumus menjadi Wanita Pekerja Seks walaupun telah memiliki pengetahuan yang baik dan mereka juga mempunyai harapan agar dikemudian hari bisa berhenti dan keluar dari pekerjaan sebagai pekerja seks dengan mencari pekerjaan yang lebih baik dan layak sesuai dengan norma dan budaya masyarakat.