Daftar Isi:
  • Upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan protein hewani yang semakin meningkat adalah dengan cara mengembangkan usaha petemakan, usaha petemakan khususnya petemakan rakyat akan menjadi semakin penting, bukan saja dapat memperluas tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga merupakan salah satu sumber protein hewani yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan berprestasi, khususnya dari produk susu yang konsumsi masyarakat. Koperasi petemakan sapi perah (KPSP) "Setia Kawan" NongkojajarPasuruan merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang usaha sapi perah dan penampungan susu segar terbesar dikabupaten Pasuruan selalu memantau dengan seksama kandungan bakteri dalam susu segar yang disetor petemak. Kelayakan akan hygiene susu sangat diperhatikan mengingat air susu dikonsumsi oleh manusia sehingga hal itulah yang melatarbelakangi perlunya diadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Penghitungan jumlah bakteri dengan metode Total Plate Count (TPC) sulit untuk diaplikasikan di koperasi mengingat terbatasnya peralatan mikrobiologi di koperasi sehingga metode Methylene Blue Reduktase Test (MBRT) digunakan sebagai altematif pemeriksaan jumlah bakteri pada susu segar di koperasi. Penelitian ini ingin mengetahui apakah pengujian kualitas susu pada KPSP "Setia Kawan" sudah mencukupi untuk mengetahui kualitas susunya. Mengetahui dengan jelas pemantauan kandungan bakteri dalam air susu dengan metode Methylene Blue Reduktase Test (MBRT) dan mengetahui asal sampel uji yang digunakan untuk uji MBRT. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 2-28 Mei 2005, Mengetahui hasil pegujian kualitas susu terutama uji MBRT pada KPSP "Setia Kawan".Pelaksanaannya di Koperasi Petemakan Sapi Perah (KPSP) "Setia Kawan" Nongkojajar yang berlokasi di desa Wonosari, kecamatan Tutur Nongkojajar.