Correlation Percentage of S and G2/M with Percentage of Lymphoblasts in Pediatric Acute Lymphoblastic Leukemia (Kenasaban Persentase S dan G2/M dengan Persentase Limfoblas di Pasien Leukemia Limfoblastik Akut Anak)

Main Authors: Ernawati Armayani, Yetti Hernaningsih, Endang Retnowati, Suprapto Ma'at, I Dewa Gede Ugrasena
Format: Article PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical Laboratory , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/95403/1/Correlation%20Percentage%20of%20S.pdf
http://repository.unair.ac.id/95403/2/Correlation%20Percentage.pdf
http://repository.unair.ac.id/95403/3/Correlation%20Percentage%20of%20S.pdf
http://repository.unair.ac.id/95403/
https://indonesianjournalofclinicalpathology.org/index.php/patologi/article/view/1155
http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v24i1.1155
Daftar Isi:
  • Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) merupakan keganasan klonal di sumsum tulang/Bone Marrow (BM). Angka bertahan hidup 5 tahun saat ini >85%, tetapi 15-20% relaps sehingga perjalanan penyakit jelek. Perjalan penyakit jelek jika setelah tahap induksi limfoblas menetap di Darah Tepi (DT) dan BM >5% serta tahap S BM >6%. Tahap G2/M merupakan petunjuk prognosis ALL anak, selain itu sebagai target pengobatan. Tujuan penelitian menganalisis kenasaban persentase tahap S dan G2/M dengan persentase limfoblas DT pasien ALL anak sebelum dan sesudah kemoterapi induksi. Jenis penelitian analitik observasional longitudinal (kohor) di ALL anak kasus baru diperiksa sebelum dan sesudah induksi. Persentase limfoblas secara mikroskopis. Persentase fase S dan G2/M flowcytometryBD Facs Callibur. Kenasaban bermakna hanya persentase tahap S dan limfoblas sebelum induksi (r=0,449; p=0,007). Kelainan gen ALL pada ekspresi cyclins dan CDK sehingga hilang kendali checkpoint siklus sel, merangsang transisi tahap G1 menjadi tahap S. Persentase tahap S tidak berbeda pada remisi dan meninggal (p=0,138). Persentase tahap G2/M berbeda antara remisi dan meninggal (p=0,006) dan bernasab dengan luaran kemoterapi induksi (koefisien Eta= 0,744), G2/M ≥1,26% meramalkan remisi. Terdapat kenasaban antara persentase siklus sel tahap S dengan persentase limfobas sebelum kemoterapi induksi. Persentase siklus sel tahap S memberikan gambaran siklus sel pada sel limfoblas. Terdapat kenasaban antara persentase siklus sel tahap G2/M dengan luaran kemoterapi induksi tahap G2/M menjadi faktor peramal luaran kemoterapi induksi ALL. Perlu penelitian lanjutan dengan sampel BM, subtipe dan pengamatan semua tahap kemoterapi.