Alat Diagnostik Toksoplasma Menggunakan Protein P30 Rekombinan
Main Authors: | Mufasirin, Lucia Tri Suwanti, Suwarno, Hani Plumeriastuti, Dewa Ketut Meles, Zainul Muttaqin |
---|---|
Format: | Patent NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/95164/2/Bukti%20C%2038%20Alat%20Diagnostik%20Toksoplasma%20menggunakan%20protein%20P30%20Rekombinan.pdf http://repository.unair.ac.id/95164/1/Peer%20review%20C%2038.pdf http://repository.unair.ac.id/95164/ |
Daftar Isi:
- Suatu alat diagnosik Toksoplasma dibuat melalui beberapa tahap yang meliputi kultivasi in vivo T. gondii dan pemanenan cairan intraperitoneal pada mencit, isolasi DNA, perancangan primer untuk mendapatkan DNA amplicon 1004 bp, Polymerase Chain Reaction (PCR), pemurnian DNA 1004 bp, 7), elektroforesis, pemurnian hasil PCR, kloning gen penyandi protein 30 Toxoplasma gondii pada BL21, isolasi dan pengujian plasmid rekombinan, karakterisasi protein P30 rekombinan, pembuatan alat diagnostik dan uji lapang terhadap serum pasien dibandingkan dengan ELISA sebagai gold standard. Alat diagnosik Toksoplasma yang dihasilkan sesuai invensi ini dipergunakan untuk diagnosis toksoplasmosis pada manusia dan hewan. Secara prinsip, penggunaannya dilakukan dengan meneteskan serum uji pasien/penderita sebanyak 10-20 μl pada bagian poliester tempat penetesan sampel serum, sebanyak 1 tetes buffer di dekat garis kontrol dan 2 tetes buffer pada bantalan gold colloid, menutup bagian muka (cover), dan ditunggu 15-20 menit, melihat hasil uji pada jendela pengamatan dimana memperoleh hasil positif apabila terdapat 2 garis, dan hasil negatif apabila terlihat 1 garis