Daftar Isi:
  • Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis ambivalensi kebijakan Inggris terkait Perang Yaman karena di satu sisi, Inggris melakukan perdagangan senjata dengan Arab Saudi yang terlibat langsung dalam Perang Yaman, sedangkan di sisi lain Inggris mengajukan draft resolusi yang berupaya untuk menciptakan perdamaian di Yaman. Analisis kualitatif dilakukan dengan melihat faktor-faktor yang menyebabkan Inggris mengeluarkan dua kebijakan tersebut dengan menggunakan empat teori yakni diplomasi senjata, perdagangan senjata sebagai refleksi kepentingan ekonomi, legitimasi domestik, dan reputasi internasional, hingga kemudian meneliti keterkaitan di antara kedua kebijakan tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa perdagangan senjata Inggris dengan Arab Saudi didasari oleh kepentingan politik yakni sebagai alat diplomasi dan kepentingan ekonomi yakni adanya potensi keuntungan dan ekspansi pasar dengan menjalin hubungan ekonomi yang lebih dalam dengan Arab Saudi. Sedangkan kebijakan pengajuan draft resolusi oleh Inggris disebabkan oleh adanya desakan-desakan baik dari tingkat domestik maupun internasional, sehingga draft resolusi dibutuhkan sebagai upaya mempertahankan legitimasi Inggris di tingkat domestik dan reputasi di tingkat internasional. Bagi Inggris, penting untuk menerapkan kedua kebijakan tersebut secara bersamaan agar dapat mewujudkan Global Britain Agenda sebagai cita-cita yang dikehendaki Inggris dalam upayanya menjadi pemain global yang terbuka, berpikiran maju, dan percaya diri.