Daftar Isi:
  • Fenomena calon tunggal belakangan ini banyak terjadi di Indonesia, terutama dalam lingkup pesta demokrasi lokal pilkada. Dalam pilkada yang diselenggarakan secara serentak di Indonesia tahun 2017, banyak daerah dalam pilkada yang hanya diikuti oleh satu pasangan calon. Hal ini membuat iklim persaingan dalam demokrasi menjadi tidak seperti yang diharapkan dengan adanya demokrasi. Demokrasi bertujuan agar terjadi sirkulasi elit, agar elit yang berkuasa tidak mendominasi sehingga menjadi oligarki. Demokrasi dapat berubah menjadi oligarki apabila sekelompok kecil golongan mendominasi dan berupaya mempertahankan kekuasaan agar tetap berada dalam lingkaran kekuasaan. Oligarki banyak kita jumpai dalam partai politik, dimana DPP partai politik menentukan terhadap arah dari partai politik, bahkan dalam menentukan calon yang akan diusung oleh partai politik dalam pilkada dan loby politik dalam membentuk koalisi. Penulis menggunakan teori hukum besi oligarki Robert Michels sebagai alat bantu analisis. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dalam menjelaskan fenomena yang terjadi. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, fenomena calon tunggal tidak selalu karena tingginya elektabilitas dari pasangan calon, juga dapat terjadi sebab dominannya oligarki yang ada dalam partai politik di tingkat pusat mempengaruhi hingga tingkat daerah.