Pengaruh Kecerdasan Emosi Dan Kelekatan Pada Orangtua Terhadap Pemaafan Pada Remaja Pasca Perceraian Orangtua Di Suku Bugis-Makassar
Daftar Isi:
- Perceraian yang dilakukan oleh suami dan isteri akan menimbulkan mate siri’ untuk seluruh anggota keluarga. Keluarga khususnya remaja akan merasa sakit akibat perceraian yang dilakukan oleh orangtua mereka. Remaja akan berusaha membalas dendam akan rasa sakit yang dirasakannya. Akibat dari perceraian ini remaja sulit untuk mengontrol emosinya dan mempunyai kelekatan tidak aman dengan orangtua mereka, yang tentunya akan menghambat terjadinya pemaafan pada orangtua mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi dan kelekatan pada orangtua terhadap pemaafan pada remaja pasca perceraian di Suku Bugis- Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berusia 12-18 tahun, suku Bugis atau Makassar, dan memiliki orangtua bercerai. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 179 subjek yang terdiri dari 66 orang laki-laki dan113 perempuan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Transgression-Related Interpersonal Motivations Inventory (TRIM-18) untuk mengukur pemaafan dengan reliabilitas sebesar 0,738, The Schutte Self Emotional Intelligence Test (SSEIT) untuk mengukur kecerdasan emosi dengan reliabilitas sebesar 0,17, dan Inventory Of Parents And Peer Attachment-Revised untuk mengukur kelekatan pada ayah dan ibu masing masing memiliki reliabiitas sebesar 0,734 dan 0,737. Penelitian ini menggunakan teknik analis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 25 for windows. Hasil dari penelitian ini adalah kecerdasan emosi dan kelekatan pada orangtua memberikan sumbangan sebesar 19,9% atau nilai R2 sebesar 0,199 dan memiliki hubungan yang sedang dengan nilai R sebesar 0,446 dengan nilai signifikansi sebesar p= 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh kecerdasan emosi dan kelekatan pada orangtua terhadap pemaafan pada remaja pasca perceraian di Suku Bugis-Makassar. Hasil penelitian ini dapat menjadi saran bagi remaja untuk mengelolah emosinya dan menciptakan kelekatan yang aman dengan orangtua untuk menciptakan perilaku maaf pada orangtua mereka yang bercerai.