Daftar Isi:
  • Gresik adalah kota Industri, namun eksistensi remajanya masih sangat banyak hanya lulusan SMA, bahkan sebagian daerah di Gresik hanya mencapai taraf SMP saja. Hal ini disebabkan sebagian daerah di Gresik beranggapan faktor ekonomi lebih penting sehingga keluarganya bekerja sebagai TKI, padahal terdapat faktor-faktor lain yang lebih penting untuk membentuk subjective well-being remaja dan problematika remaja di Gresik terkait erat dengan subjective well-being dan keberfungsian keluarga. Oleh karena itu, keluarga yang bekerja sebagai TKI berpotensi mempengaruhi keberfungsian keluarga dan subjective well-being remaja baik secara positif maupun negatif di Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan subjective well-being pada remaja dari keluarga TKI di Kota Gresik. Subjek pada penelitian ini adalah remaja SMA yang berasal dari keluarga yang bekerja sebagai TKI di Kota Gresik dengan jumlah 100 orang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif, yakni melalui survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada subjek. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keberfungsian keluarga dengan subjective well-being pada remaja dari keluarga TKI di Kota Gresik. Besar taraf signifikansi penelitian ini adalah 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan, sedangkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,595 yang berarti korelasi bersifat positif