Daftar Isi:
  • Fenomena job hopping kini semakin marak di kalangan pekerja milenial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi job hopping, di antaranya adalah modal psikologis dan kepuasan kerja. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) modal psikologis berpengaruh terhadap intensi job hopping; (2) kepuasan kerja berpengaruh terhadap intensi job hopping; dan (3) modal psikologis dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh terhadap intensi job hopping. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study pada pekerja milenial di Indonesia. Jumlah subjek penelitian sebanyak 122 orang yang meliputi pekerja dari sektor publik dan swasta, dengan usia 20 hingga 38 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui survei daring yang tersusun atas skala Psychological Capital Questionnaire-Short Version (PCQ-12), skala Job Satisfaction, dan skala Job Hopping Intention (JHI). Data dianalisis melalui uji regresi linear sederhana dan regresi berganda dengan menggunakan bantuan program statistik Jamovi 1.1.7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal psikologis memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap intensi job hopping, dan hanya memprediksi intensi job hopping sebesar 0,08% (R2 = 0.08; p > 0,05). Berbeda dengan kepuasan kerja yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap intensi job hopping (p < 0,05). Kepuasan kerja mampu memprediksi intensi job hopping sebesar 27,2% (R2 = 0.272). Ketika dianalisis secara simultan, modal psikologis dan kepuasan kerja mampu memprediksi intensi job hopping sebesar 28,8% dan terbukti signifikan secara statistik. Namun pengaruh terbesar tetap berasal dari kepuasan kerja yaitu sebesar dengan nilai koefisien -0,555 dan p > 0,05.