Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawahan Kota Surabaya
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Pada tahun 2017, Indonesia menempati peringkat kedua dengan kejadian tuberkulosis paru terbanyak di dunia. Kota Surabaya menempati peringkat pertama dengan kejadian tuberkulosis paru terbanyak di Provinsi Jawa Timur. Wilayah kerja Puskesmas Sawahan menempati peringkat pertama dengan kejadian tuberkulosis paru baru terbanyak di Kecamatan Sawahan. Kondisi fisik rumah merupakan salah satu faktor lingkungan dari 3 faktor triase teori John Gordon tentang penyakit; inang, patogen, dan lingkungan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan antara kondisi fisik rumah (rasio ventilasi dengan luas tanah, kepadatan hunian, keberadaan jendela, suhu, kelembaban, dan pencahayaan) dengan banyaknya kejadian tuberkulosis paru. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode kasus-kontrol yang membandingkan faktor risiko antara kontrol dengan kasus. Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan ke rumah subjek penelitian yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sawahan Kota Surabaya. Kasus adalah rumah penderita tuberkulosis paru pada bulan Januari 2018 hingga Juni 2019. Kontrol merupakan rumah yang berada di sekitar rumah penderita tuberkulosis paru di wilayah yang sama. Jumlah sampel adalah 64 rumah dengan menggunakan metode sampel acak sederhana. Waktu penelitian yaitu Maret-Agustus 2019 Hasil: Subjek penelitian berjumlah 64 rumah dengan 32 kasus dan 32 kontrol. Didapatkan hubungan yang signifikan antara rasio ventilasi dengan luas tanah dengan kejadian tuberkulosis paru dengan nilai P<0,05 dan antara pencahayaan dengan kejadian tuberkulosis dengan nilai P<0,00. Kepadatan hunian, keberadaan jendela, dan kelembaban tidak berhubungan signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru dengan nilai P>0,05. Sementara suhu tidak berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru. Kesimpulan: Rasio ventilasi dengan luas tanah dan pencahayaan dalam rumah berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru. Kepadatan hunian, keberadaan jendela, dan kelembaban tidak berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru. Sementara suhu tidak berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru.