Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Pola Penyampaian Informasi Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Di Surabaya
Daftar Isi:
- Kesehatan reproduksi penting untuk dipahami remaja. Meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan cara penyuluhan kesehatan. Remaja yang sudah diberikan penyuluhan dapat melakukan upaya untuk saling mengingatkan antar remaja dengan cara menyampaikan informasi kesehatan reproduksi kepada orang lain. Metode: Penelitian ini menganalisis faktor yang berhubungan dengan pola penyampaian informasi kesehatan reproduksi pada remaja di Surabaya. Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian seluruh remaja yang sudah diberikan penyuluhan kesehatan reproduksi dengan total sampel sebanyak 109 responden. Variabel independen adalah sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan dan niat. Variabel dependen adalah pola penyampaian informasi kesehatan reproduksi. Analisis hubungan menggunakan uji spearman dan regresi logistik ordinal. Hasil: sebanyak 39,4 % responden memiliki pola penyampaian informasi yang kurang. Faktor yang berhubungan dengan niat adalah sikap (p = 0,006) dan kontrol perilaku yang dirasakan (p = 0,000). Faktor yang berhubungan dengan pola penyampaian informasi kesehatan reproduksi adalah sikap (p = 0,008), norma subjektif (p = 0,032), kontrol perilaku yang dirasakan (p = 0,000) dan niat (p = 0,000). Diskusi: faktor sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan dan niat dapat memiliki hubungan dengan pola penyampaian informasi kesehatan reproduksi. Meningkatkan faktor – faktor yang berhubungan dapat meningkatkan pula pola penyampaian informasi kesehatan reproduksi. Penelitian selanjutnya diperlukan penelitian secara kualitatif guna mengetahui penyebab kurangnya perilaku penyampaian informasi kesehatan reproduksi.