HUBUNGAN ANTARA TONUS OTOT MASTIKATORI DAN MALOKLUSI KLAS I DAN KLAS II (Pada Pasien Etnis Jawa yang Sedang Melakukan Perawatan Ortodonti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga

Main Author: SARAH NADIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/93410/1/KG%20211%2019%20Nad%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/93410/2/KG%20211%2019%20Nad%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/93410/3/KG%20211%2019%20Nad%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/93410/4/KG%20211%2019%20Nad%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/93410/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Dalam diagnosis maloklusi perlu diperhatikan etiologi maloklusi, salah satunya adalah kelainan aktivitas otot mastikatori. Hal tersebut perlu diteliti lebih lanjut karena sering kali menyebabkan false diagnosis dan kesalahan dalam menentukan rencana perawatan. Tujuan: Mengetahui hubungan besar tonus otot pada gangguan fungsi otot mastikatori pada maloklusi dental dan skeletal klas I dan klas II. Metode: Penelitian ini terdiri dari 16 subyek berusia 18-21 tahun yang diambil dengan metode total sampling. Dibagi menjadi kelompok maloklusi klas I (kontrol) dan maloklusi klas II. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan surface electromyography (sEMG) biofeedback. Hasil: Dari keseluruhan sampel yang diteliti, hanya aktivitas otot temporalis dextra yang signifikan memiliki perbedaan pada maloklusi klas I dan klas II (p=0,0001; p<0,05). Sedangkan pada otot masseter dan suprahyoid, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan. Simpulan: Terdapat hubungan antara besar aktivitas otot temporalis terhadap terjadinya maloklusi. Untuk otot lainnya masih perlu penelitian lebih lanjut.