HUBUNGAN KADAR FERITIN SERUM DENGAN KADAR 25(OH)D (25-HIDROKSIKOLEKALSIFEROL) PADA PASIEN TALASEMIA DEWASA YANG TERGANTUNG TRANSFUSI DARAH Penelitian Observasional Analitik Cross-sectional di Poliklinik Hematologi-Onkologi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Main Author: MUHAMMAD IVAN JAZULI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/93299/1/PPDS.IPD.%2048-19%20Jaz%20h%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/93299/2/PPDS.IPD.%2048-19%20Jaz%20h%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/93299/3/PPDS.IPD.%2048-19%20Jaz%20h%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/93299/5/PPDS.IPD.%2048-19%20Jaz%20h%20BR.pdf
http://repository.unair.ac.id/93299/
https://www.ijphrd.com
Daftar Isi:
  • Latar belakang : Defisiensi dan insufisiensi 25(OH)D pada pasien talasemia ditemukan tinggi walaupun pada negara dengan pajanan sinar matahari yang melimpah atau dengan pemberian suplemen vitamin D. Pemberian transfusi darah rutin dalam jangka panjang pada pasien talasemia menyebabkan kelebihan besi yang ditandai dengan peningkatan kadar feritin serum. Kerusakan organ hati akibat kelebihan besi diperkirakan dapat mengganggu sintesis 25(OH)D di hati. Penelitian mengenai hubungan kadar feritin serum dengan kadar 25(OH)D pada pasien talasemia yang tergantung transfusi darah masih kontroversi sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut. Tujuan : Menentukan hubungan kadar feritin serum dengan kadar 25(OH)D pada pasien talasemia dewasa yang tergantung transfusi darah. Metode : Penelitian observasional analitik cross-sectional pada pasien talasemia dewasa yang mendapat transfusi darah rutin di Poliklinik Hematologi-Onkologi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kadar feritin serum diukur dengan metode electrochemiluminescence immunoassay (ECLIA), sedangkan kadar 25(OH)D diukur dengan metode chemiluminescence microparticle immunoassay (CMIA). Analisis statistik hubungan kadar feritin serum dengan kadar 25(OH)D dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil : Total 45 subyek penelitian, 24 laki-laki dan 21 perempuan dengan median usia 23 tahun, lama transfusi 16,35 ± 6,29 tahun, 23 subyek menggunakan kelasi besi deferasirox dan 22 subyek menggunakan kelasi besi deferipron. Median kadar feritin serum 4.467 ng/mL dan rerata kadar 25(OH)D 12,69 ± 4,84 ng/mL. Terdapat hubungan negatif antara kadar feritin serum dengan kadar 25(OH)D (r = - 0,41, p = 0,003). Kesimpulan : Kadar feritin serum yang tinggi dan kadar 25(OH)D yang rendah dapat ditemukan pada pasien talasemia dewasa yang tergantung transfusi darah. Kadar feritin serum yang tinggi dapat menurunkan kadar 25(OH)D pada pasien talasemia dewasa yang tergantung transfusi darah.